Bunga Anggrek
1.ANGGREK BULAN
|
Anggrek bulan
|
|
Anggrek Bulan
|
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang
menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna
hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat
memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu
mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Sebagai tanaman
epifit, anggrek bulan sepanjang hidupnya di alam bebas selalu ternaungi oleh
ranting atau dahan pohon. Akarnya menempel pada batang atau dahan tanaman lain.
Biasanya akar yang menempel itu mengikuti permukaan batang tempatnya menempel.
Anggrek jenis ini
hanya butuh intensitas matahari yang tak terlalu kuat cukup 20% – 50% saja
dengan kelembaban ideal antara 60% – 75% saja.
Anggrek jenis ini
mampu berbunga sepanjang tahun. Rata-rata masa berbunganya selama satu bulan.
Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga anggrek bulan yang tergantung
pada tangkai-tangkai bunga yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat.
Penampilannya memang wah dan phalaenopsis si anggrek bulan agaknya semakin
populer saja di kalangan pehobi anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa
genus anggrek ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga.
Anggrek bulan bukan saja punya warna bunga yang putih bersih, tetapi juga
memiliki untaian yang tersusun sempurna dan proporsional. Plus warna bibir
bunga kuning menyala. Dari segi ukuran, anggrek ini tergolong di atas
rata-rata. Berkat semua keunggulan dan kecantikan tadi, tak mengherankan jika
pemerintah Indonesia menobatkan anggrek bulan sebagai ”Puspa Pesona”.
2.ANGGREK HITAM
|
Anggrek Hitam
|
Awalnya saya mengira bahwa Bunga
Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) berwarna hitam, lalu apa
indahnya...,
ternyata perkiraan saya keliru,
Bunga Anggrek Hitam sangat indah dan elegan tersusun pada rangkaian tandan
dengan panjang 15-20 cm dan jumlah bunganya mencapai 14 kuntum per tandan.
Kelopak bunga berbentuk lanset, lancip dan berwarna hijau muda, mahkota bunga
lancip berwarna hijau muda, di tengahnya terdapat lidah (labellum) berbentuk
biola bertekstur warna hitam dan background warna hijau muda.
|
Anggrek Hitam
|
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial. Anggrek tipe ini
membentuk rumpun, dimana tiap satuan tanaman saling terhubung dengan akar
tinggal (rhizome). Tunas baru yang tumbuh muncul dari tanaman sebelumnya secara
mendatar dan tumbuh ke atas. Tunas baru tersebut akan tumbuh lebih besar dan
akan terlihat menggelembung pada batangnya. Disini terbentuk apa yang disebut
sebagai umbi semu (pseudobulbs). Umbi semu berfungsi menyimpan air dan cadangan
makanan dan jika tanaman ini kekurangan air ia tidak akan segera kekeringan
Batangnya membentuk umbi semu, bundar panjang, pipih dengan panjang 10-15 cm.
daunnya berbentuk lonjong, belipat-lipat panjang mencapai 40 cm dan lebar 10
cm.
Klasifikasi Ilmiah Anggrek Hitam:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Coelogyne
Spesies: Coelogyne pandurata
3.ANGGREK VANDA
|
Vanda Spathyphyllum
|
Anggrek Vanda tricolor ciri khas
dari lereng Gunung Merapi terancam punah. Hal ini dikarenakan bunga ini telah
beberapa kali terkena erupsi dari awan panas Gunung Merapi.
Anggrek berbunga putih dengan
bercak totol ungu kemerahan ini tumbuh liar menempel pada batang pohon di
lereng selatan Merapi wilayah Sleman. Dulunya V. tricolor merupakan tumbuhan
yang banyak ditemukan di pohon dadap, angsana dan pohon-pohon tahunan lainnya.
|
Vanda Concolor
|
Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Yogyakarta telah berupaya alternatif perbaikan untuk melestarikan V.
tricolor, melalui pembentukan unit pelaksana budidaya yang disebut kelompok tani
konservasi. Meski demikian, budidaya yang dilakukan oleh para kelompok tani
konservasi selama 3,5 tahun kurang menunjukkan perkembangan memuaskan.
Beberapa kali terkena erusi awan
panas Gunung Merapi menyebabkan lambatnya pertumbuhan serta perkembangbiakan.
Terjangan awan panas erupsi Merapi pada 1994 sempat menghanguskan habitat asli
anggrek Vanda tricolor tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar